Home Ads

Minggu, 14 Juli 2019

Koin Perak | Koin Perak Murni | Koin Recehan dalam Budaya Saweran


koin saweran

Koin Perak - Koin-koin berwarna perak dan keemasan itu dipakai untuk menyawer dalam tidak sedikit hal yang sebetulnya tidak terlalu perlu saweran.Tersisih dan diabaikan, begitulah kira-kira nasib yang lebih sering dirasakan oleh duit koin recehan ketika ini. Tidak jarang saudagar pun bakal meminta maaf pada pembeli andai terpaksa memberi duit kembalian dalam format koin recehan. Nominal mata dana yang kecil serta bentuknya yang tidak praktis guna dibawa dalam jumlah tidak sedikit menjadikan duit koin melulu sebatas pelengkap belaka dalam masing-masing transaksi. Bahkan, tukang parkir pun bakal bermuka masam bila diserahkan tiga keping duit pecahan dua ratus rupiah. Hanya “Pak Ogah” di percabangan jalan saja yang barangkali tak punya kuasa guna melawan limpahan duit koin.

Sering duit recehan kesudahannya menggunung tanpa tahu mesti dipakai untuk apa, lagipula jika pecahan yang tidak sedikit menumpuk ialah seratus rupiah. Beberapa jenis duit koin malah menemui takdirnya bukan sebagai perangkat tukar, tetapi alat kerokan badan yang kemasukan angin.

Jika mempunyai uang koin yang membludak dan punya niat untuk buat sensasi yang bisa jadi besar dapat menciptakan pegawai dealer kelelahan, duit recehan koin yang menumpuk dapat dibelikan kendaraan bermotor. Atau bila masih pun kebingungan duit receh digunakan untuk apa, mereka dapat disimpan baik-baik dan diwariskan secara turun-temurun ke sejumlah generasi, siapa tahu besok di masa mendatang nilainya dapat berkali lipat sebab menjadi buruan tukang koleksi uang antik.

Tidak laksana kebanyakan permasalahan uang receh yang buat risih, di wilayah tempat saya bermukim uang receh malah masih tidak jarang dibutuhkan. Koin-koin berwarna perak dan keemasan itu dipakai untuk menyawer dalam tidak sedikit hal yang sebetulnya tidak terlalu perlu saweran. Dari mulai menyambut pengantin khitanan, menyembelih fauna kurban, sampai melakukan pembelian kendaraan bermotor. Bahkan terkadang melakukan pembelian sepeda pun hingga ada prosesi sawerannya.Praktik saweran yang memakai uang recehan koin ini dilakukan bertolak belakang dengan saweran yang seringkali ada di pementasan dangdut. Di bawah flamboyan lampu dan buaian tabuhan gendang, melulu ada lembaran berwarna merah, biru, dan hijau yang ikut bergoyang bareng biduan di atas panggung. Dalam saweran koin recehan, logam cemerlang itu akan dibuang sampai melayang di atas kepala kerumunan semua tetangga yang berkumpul di lahan yang agak lapang. Kemudian mereka bakal jatuh ke tanah dengan disambut oleh tangan-tangan tangkas di tengah keriuhan tawa anak kecil dan teriakan emak-emak.

Dari sisi filosofis, saya kira kelaziman warga wilayah saya menyawer dalam tidak sedikit hal ini mempunyai makna mengekspresikan rasa syukur atas apa yang didapatkan. Rasa syukur tersebut diejawantahkan dalam format berbagi duit koin untuk para tetangga. Di samping itu, mungkin pun kebiasaan tersebut mempunyai maksud guna memelihara kebiasaan guyub salah satu warga, sebab ketika terdapat saweran seluruh tetangga bakal berkumpul, dari mulai anak kecil hingga bapak-bapak dan ibu-ibu. Meskipun terkadang terdapat saja pertengkaran kecil antar bocah sebab saling berebut duit recehan itu.

Setelah saweran selesai dan masing-masing orang menggenggam koin recehnya masing-masing, seringkali uang logam tersebut langsung habis dipakai untuk sekadar melakukan pembelian jajanan. Mungkin hanya lumayan untuk makanan enteng di warung diperbanyak segelas minuman instan. Hasil terbaik yang barangkali didapat dari usaha berjibaku dalam saweran koin receh ini ialah semangkuk bakso dari saudagar keliling, menyeluruh dengan minuman pendampingnya.

Meskipun dana yang didapat tidak banyak, namun orang-orang yang ikut dalam saweran bakal tetap bergembira. Mungkin sebab rasa kebersamaannya. Di samping itu, koin-koin receh pun pasti menikmati perasaan yang sama, karena pada ketika dijadikan duit saweran mereka pulang merasa paling bernilai sebab sampai diperebutkan dengan sulit payah oleh tidak sedikit orang.Saya kira, pemanfaatan koin recehan guna saweran ini dapat menjadi pilihan solusi untuk siapa saja yang masih bingung menggunakannya hingga akhirnya menyia-nyiakannya terserak di sembarang tempat. Kebiasaan yang terdapat di wilayah saya ini dapat diduplikasi dengan praktik yang bisa disesuaikan dengan keperluan masing-masing orang. Misal, andai saweran dilaksanakan setelah melakukan pembelian kendaraan bermotor baru, saweran juga dapat dilaksanakan guna menyambut hal-hal baru lainnya. Seperti pacar baru contohnya. Daripada mesti menjebol kantong guna mentraktir rekan pasca bisa kekasih baru, lebih baik manfaatkan recehan saldo kembalian yang menumpuk guna saweran saja. Lebih meriah dan dapat menghemat duit untuk perkiraan kencan.

Di tengah semakin gencarnya pertumbuhan metode pembayaran digital dalam beragam software ponsel, recehan koin perlahan barangkali akan semakin terabaikan. Rayuan potongan harga yang menggiurkan tentu dapat membuat semua pemburu diskon mempertimbangkan untuk berpindah ke model pembayaran digital ini. Apalagi, ribet dampak recehan koin tidak bakal terjadi andai membayar memakai aplikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Customer Service

My Blog List

Comments

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

ORDER VIA WHATSAPP